Mau Jadi Dropshiper? Begini Cara Bagus Memulainya

cara jadi dropshiper

Usaha yang bagus adalah usaha yang untungnya banyak, mudah dijalankan, dibutuhkan banyak orang, tidak membutuhkan modal yang besar serta memiliki jangka waktu yang panjang.

Jika Anda sedang ingin membuka usaha dan masih bingung akan memulai usaha apa dan bagaimana caranya, maka Anda sedang berada di artikel yang tepat. 

Artikel ini akan membahas usaha dropship yang mudah sekali dijalankan tanpa harus dipusingkan dengan modal untuk sewa lapak, ketersediaan stok, mengurus proses pengemasan dan pengiriman, dan lain-lain.

Atau Anda seorang karyawan, pelajar dan mahasiswa yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus menyita banyak waktu dan modal yang tidak terlalu besar bahkan gratis, usaha dropship ini sangat ideal untuk dijalankan.

Namun sebelum membahas cara memulai usaha ini, Anda perlu mengetahui apa itu dropship dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dropship itu sendiri. Berikut penjelasannya.

Pengertian dropship dan dropshiper

Dropship adalah skema bisnis yang unik karena bisa dijalankan tanpa harus memiliki stok barang terlebih dahulu.

Caranya pun cukup mudah. Penjual cukup memasarkan produk dari supplier atau pemilik produk yang jika penjual mendapatkan pembeli maka penjual baru akan memesan kepada supplier. Kemudian masalah pengemasan dan pengiriman akan ditangani oleh pihak supplier atas nama penjual.

Sedangkan orang yang menjalankan usaha dengan sistem dropship disebut dengan dropshiper yang dalam istilah umum yang dikenal di Indonesia adalah calo atau makelar.

Lalu apa bedanya antara dropship dengan reseller? Berikut penjelasannya.

Perbedaan dropship dengan reseller.

Perbedaan antara dropship dan reseller adalah dari sistem kerjanya. Pada sistem dropship penjual tidak harus memiliki stok barang terlebih dahulu dan tidak disibukan dengan proses packing barang yang akan dikirim sehingga penjual hanya fokus kepada penjualan saja. Sedangkan reseller harus memiliki stok barang terlebih dahulu dan harus melakukan proses pengemasan (packaging) dan pengiriman barang.

Kedua jenis usaha ini memiliki kelebihan Dan kekurangan masing-masing. Berikut penjelasannya.

Dropship vs Reseller (kelebihannya dan kekurangannya)

Kelebihan dropship

1. Mudah dijalankan

Karena sistem dropship tidak mengharuskan penjual melakukan proses pengemasan (packaging), pengiriman Dan tidak perlu memiliki stok produk. Maka penjual bisa fokus terhadap penjualan. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi Anda yang memiliki jiwa salesmanship tinggi.

2. Tidak memerlukan modal yang besar

Seperti dijelaskan pada poin 1 diatas, dropship tidak harus memiliki stok barang terlebih dahulu, jadi siapapun bisa melakukan sistem penjualan dengan cara dropship bahkan dilakukan oleh siapapun.

3. Waktu dan tempat kerja yang fleksibel

Dropship tidak mengharuskan pelaku usahanya memiliki stok produk, sehingga bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.

4. Produk yang dijual lebih beragam

Penjualan dengan sistem dropship memungkinkan pelaku usaha menjual berbagai produk karena bisa menjual produk dari banyak supplier.

Kekurangan dropship

1. Keuntungan yang didapat kecil

Usaha dropship memiliki kekurangan dari margin profit yang didapat karena produk yang dijual merupakan produk orang lain, sehingga keuntungan yang diperoleh sedikit jika dibandingkan dengan reseller atau menjual produk yang kita produksi sendiri.

2. Tidak memiliki kontrol penuh terhadap produk

Dari segi pengelolaan produk, sistem usaha dropship lebih sulit dalam hal mengetahui jumlah stok, proses pengemasan dan pengiriman barang karena stok produk berada di tangan supplier sehingga harus sering menanyakan jumlah stok dan proses packing kepada supplier.

3. Pengiriman yang lebih rumit

Hal ini menjadi salah satu kekurangan dropship jika menjual produk lebih dari 1 supplier dan dari wilayah yang berbeda. Hal ini bisa berpengaruh pada perbedaan biaya kirim dan produk tidak dikemas dalam satu kemasan. Untuk mengatasi hal ini, Anda cukup mengambil produk dari satu supplier saja.

Strategi Memulai Dropship

Memulai usaha dropship harus disiapkan beberapa strategi dan perencanaan yang matang agar bisnis yang Anda jalankan bisa berhasil. Berikut adalah tips ideal memulai bisnis dropship.

1. Riset kebutuhan pasar (produk terlaris)

Sama halnya dengan menjalankan usaha offline, usaha online juga mengharuskan pelaku melakukan riset pasar atau mencari produk yang sedang menjadi kebutuhan pasar agar potensi penjualan lebih besar. Untuk melakukan riset pasar, Anda bisa melihat pada artikel berikut.


2. Kuasai produk

Walaupun Anda hanya berjualan dengan sistem dropship yang tidak langsung berhubungan dengan produksi dan pengemasan serta pengiriman, namun Anda wajib mengetahui segala seluk-beluk mengenai produk yang Anda jual agar mudah menjelaskan kepada pembeli Anda.

3. Tentukan platform / tempat menjual produk

Menentukan tempat bisnis menjadi sangat penting dalam memulai sebuah usaha karena akan berpengaruh terhadap omzet penjualan. Jika Anda memilih marketplace sebagai tempat usaha, Anda bisa membaca artikel berikut untuk melihat daftar marketplace terbesar di Indonesia.
Daftar marketplace terbesar di Indonesia

 

4. Promosi / iklan

Untuk menunjang kesuksesan bisnis apapun, promosi merupakan sesuatu keharusan, begitupun dengan usaha dropship. Namun agar tidak terjadi "boncos" saat pengalokasian dana untuk iklan atau promosi, perlu diperhatikan strategi saat menjalankan iklan tersebut. Artikel berikut bisa jadi referensi untuk Anda
Cara membuat iklan untuk meningkatkan penjualan

 

5. Berikan pelayanan terbaik

Jenis usaha apapun seharusnya memberikan pelayanan kepada konsumen karena dengan pelayanan yang memuaskan, peluang mendapatkan closing akan lebih besar dan tidak menutup kemungkinan konsumen akan membeli lagi di tempat Anda.

Tips canggih melayani konsumen memanfaatkan teknologi


6. Evaluasi dan tingkatkan performa

Setelah melalui tahapan diatas, tahap yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap keseluruhan aspek yang ada dan berhubungan dengan bisnis Anda mulai dari kualitas produk, kinerja perusahaan, iklan, kepuasan konsumen dan lain-lain. Setelah semua dirasa cukup dan memuaskan, Anda bisa mulai menjadi reseller untuk meningkatkan margin keuntungan dari bisnis Anda


Semoga bermanfaat

Lebih baru Lebih lama