KH As'ad Humam adalah seorang ulama Indonesia yang terkenal dan dihormati karena kontribusinya dalam memperjuangkan Islam dan keadilan sosial di Indonesia. Ia lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 7 Juli 1916 dan meninggal pada 5 Mei 1981 di Jakarta.
Sebagai seorang ulama, KH As'ad Humam sangat aktif dalam kegiatan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Ia sering memberikan ceramah dan khutbah di masjid-masjid dan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan politik yang bertujuan untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
KH As'ad Humam juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926. Ia memainkan peran penting dalam mengembangkan NU menjadi sebuah organisasi yang kuat dan berpengaruh di Indonesia.
Selain aktif dalam NU, KH As'ad Humam juga terlibat dalam organisasi-organisasi Islam lainnya, seperti Persatuan Islam (Persis) dan Muhammadiyah. Ia juga menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), badan legislatif tertinggi di Indonesia pada masa itu.
Karena kontribusinya yang besar dalam memperjuangkan Islam dan keadilan sosial di Indonesia, KH As'ad Humam sering dihormati sebagai salah satu tokoh besar di Indonesia. Ia juga dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah NU dan Islam Indonesia secara umum.
Selain itu, KH As'ad Humam juga dikenal sebagai seorang penulis dan penerjemah. Ia menulis banyak buku dan artikel tentang Islam, sejarah, dan politik, yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di Indonesia. Beberapa buku karyanya antara lain "Menggali Sumber Sejarah NU", "Islam dan Sosialisme", dan "Rahasia Kehidupan dan Mati".
Sebagai seorang ulama yang sangat dihormati, KH As'ad Humam juga memiliki banyak pengikut dan murid di Indonesia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai guru spiritual dan berusaha untuk mengikuti ajaran-ajarannya tentang Islam dan keadilan sosial.
Meskipun KH As'ad Humam telah meninggal selama beberapa dekade, warisannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di Indonesia. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam dan keadilan sosial di Indonesia, dan ia akan selalu diingat sebagai tokoh yang berjuang untuk kemerdekaan, keadilan, dan kemakmuran rakyat Indonesia.
KH As'ad Humam juga dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka di Indonesia yang dikenal sebagai seorang ulama, intelektual, penulis, dan aktivis sosial-politik. Namun, salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah pengembangan buku Iqra, sebuah buku panduan belajar membaca Alquran untuk anak-anak yang telah menjadi buku penting dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Buku Iqra pertama kali diterbitkan pada tahun 1972 oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Timur, sebuah lembaga yang didirikan oleh KH As'ad Humam dan rekan-rekannya. Buku ini berisi materi yang dirancang secara sistematis dan efektif untuk membantu anak-anak Indonesia dalam mempelajari cara membaca Alquran dengan benar. Metode pembelajaran yang diusung oleh buku Iqra memperkenalkan huruf-huruf Arab secara bertahap, dengan kata-kata yang mudah dan diucapkan dengan benar dalam bahasa Indonesia, sehingga anak-anak dapat memahami dan menguasai bacaan Alquran dengan lebih mudah.
Buku Iqra telah menjadi sangat populer di Indonesia dan digunakan sebagai buku panduan dalam pengajaran bacaan Alquran di banyak lembaga pendidikan Islam, seperti madrasah, pesantren, dan sekolah Islam. Hal ini menjadikan KH As'ad Humam dikenal luas sebagai seorang pemimpin dan pionir dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Selain itu, buku Iqra juga diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan digunakan sebagai buku panduan di banyak negara di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi KH As'ad Humam dalam dunia pendidikan Islam tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Melalui buku Iqra, KH As'ad Humam telah memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi pendidikan Islam di Indonesia dan di seluruh dunia. Buku ini tidak hanya membantu anak-anak Indonesia dalam mempelajari bacaan Alquran, tetapi juga telah mempengaruhi cara pengajaran bacaan Alquran di banyak lembaga pendidikan Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu, KH As'ad Humam dan buku Iqra tetap dihormati dan diingat sebagai tokoh dan karya penting dalam dunia pendidikan Islam.